RINGKASAN KITAB RIJAL HADITS
B. Al-Thabaqat al-Kubra.
Kitab ini adalah karya Abu Abdullah Muhammad bin Sa’ad Katib al-Wahidi (w. 230 H). Dalam kitab ini beliau menghimpun biografi para sahabat, tabi’in orang-orang setelah sampai pada masa beliau sendiri, dengan susunan yang baik dan luas. Kitab ini telah dicetak menjadi delapan jilid dengan pembahasan sebagai berikut: 1) Jilid pertama, tentang perjalanan Nabi Muhammad saw semasa hidupnya. 2) Jilid kedua, tentang peperangan Nabi Muhammad saw sakit yang mendekati wafat, peristiwa kewafatannya, kemudian orang yang memberi fatwa di Madinah, sahabat yang termasuk penghimpun al-Qur’an baik pada masa Nabi Muhammad saw atau serelahnya, kemudian sahabat Muhajirin dan Anshar yang memberi fatwa di Madinah setelah Rasulullah wafat. 3) Jilid ketiga, tentang biografi sahabat Muhajirin dan sahabat Anshar yang mengikuti perang Badar. 4) Jilid keempat, tentang biografi sahabat Muhajirin dan sahabat Anshar yang tidak mengikuti perang Badar, namun lebih dahulu masuk Islam, dan sahabat yang masuk Islam sebelum Fath al-Makkah. 5) Jilid kelima, tentang tabi’in Madinah dan sahabat yang tinggal di Makkah, Thaif, Yaman, Yamamah, dan Bahrain, kemudian tabi’in yang tinggal di kota-kota tersebut dan orang-orang setelahnya. 6) Jilid keenam, tentang sahabat dan tabi’in Kufah serta ahli Fiqh dan ilmu lain setelah tabi’in sampai pada masa pengarang. 7) Jilid ketujuh, tentang sahabat, tabi’in dan para pengikutnya pada masa pengarang, yang semuanya bertempat tinggal di berbagai daerah dan kota. Tetapi, kebanyakan menyebutkan bahwa mereka tinggal di Basrah, Syam, dan Mesir. 8) Jilid kedelapan, tentang sahabat perempuan. Para ulama berpendapat, penilaian jarh dan ta’dil oleh Ibnu Sa’ad (pengarang kitab Thabaqat al-Kubra) dapat diterima. Karena itu, kitab ini merupakan sumber yang dapat dipegang dari beberapa sumber biografi perawi.
C. Al-Tarikh al-Kabir
Kitab ini adalah karya Imam al-Bukhari (w. 256 H) yang disusun dalam bentuk yang besar, sehingga memuat 12.305 biografi. Sebagaimana dalam naskah yang telah dicetak dan dipakai nomor urut. Kitab ini disusun berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan memperhatikan huruf pertama dari nama perawi dan nama bapaknya. Al-Bukhari memulai pembahasan dengan menyebutkan nama-nama Muhammad, karena mulianya nama Nabi Muhammad saw, seperti halnya beliau mendahulukan nama-nama sahabat dalam setiap nama perawi tanpa memperhatikan nama bapaknya. Kemudian baru menyebutkan seluruh nama perawi dangan memperhatikan urutan nama-nama bapaknya.
D. Al-Jam’u Bayna Rijal al-Shahihayn
Kitab ini ditulis oleh Abu al-Fadhl, Muhammad ibn Tahrir al-Muqaddasi yang terkenal dengan Ibnu Qirani ( w. 507 H). kitab ini merupakan himpunan kitab al-Kalabazi dan Ibnu Manjuyah dengan tambahan beberapa hal yang tidak dimuat dalam keduanya, pembuangan sebagian keterangan yang berlebih-lebih, dan hal-hal yang tidak dibutuhkan. Kitab ini disusun berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan cara menghimpun perawi-perawi kedua kitab Shahih Bukhari dan Muslim serta menjelaskan riwayat perawi dari kedua kitab dan telah dicetak di India oleh Da’irat al-Ma’arif al-Usmaniyyah secara berturut-turut pada tahun 1323 H. E. Taqrib al-Tahzib Adalah kitab ringkasan Ibnu Hajar dari kitabnya sendiri, yaitu Tahzib al-Tahzib, yang hanya mencapai seperenam dari besar kitab itu. Sebagaimana disebutkan dalam mukaddimah kitabnya, motivasi penyusunan kitab Taqrib al-Tahzib ini adalah permintaan sebagian teman untuk menyendirikan nama-nama perawi dalam kitabnya Tahzib al-Tahzib secara khusus. Sistematika pembahasannya adalah: 1. Menyebutkan seluruh biografi dalam kitab Tahzib al-Tahzib tanpa membatasi biografi perawi-perawi kitab hadits enam, sebagaimana dilakukan oleh al-Zahabi dalam al-Kasyif. Biografi ini disusun sesuai dengan susunan kitab Tahzib. 2. Menggunakan semua tanda dalam kitab Tahzib al-Tahzib dengan sedikit perubahan. Beliau juga menambahkan tanda tamyiz bagi perawi yang tidak mempunyai riwayat dalam kitab-kitab bahasan kitab Tahzib al-Tahzib. 3. Dalam kitab Tahzib al-Tahzib ini Ibnu Hajar menyebutkan derajat perawi yang diringkas menjadi dua belas derajat lengkap dengna istilah jarh dan ta’dil sesuai dengan derajat tersebut. Orang yang menggunakan kitab ini hadus memahami derajat dan istilah yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, sebab terkadang Ibnu Hajar menggunakan istilah tertentu dalam kitab ini. 4. Dalam muqaddimah kirab ini, beliau juga mengelompokkan tabaqat (tingkatan) para perawi menjadi dua belas yang harus diketahui oleh orang yang menggunakan kitab ini guna mengerahui istilah khusu yang dipakai oleh Ibnu Hajar dalam kirab ini. 5. Pada akhir kitab ini, beliau menambahkan satu pasal tentang perawi perempuan yang masuh samar sesuai dengan urutan muridnya, baik laki-laki maupun perempuan.
assalamualaikum, mau tanya apakah ada kitab biografi perowi diatas yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia? syukron
BalasHapusinsyaalah sudah ada. kloe tdak salah buku2 tetang perawi hadis sudah banyak di tulis. salah satunya Ilmu Rijalul Hadis. karangan Dr. Abd. Wahid, S. Ag. MA. dekan Fakultas Ushuluddin UIN Ar Raniry
HapusBerapa harga kitab ini
BalasHapusmaaf kawan. kloe masalah harga nya ana kurang tau
Hapus