» » Ayat Yang hukumnya lebih akhir dari turunnya


PENDAHULUAN
Al- Qur’an ialah kalamullah yang di turunkan untuk membimbing manusia kepada tujuan yang terang dan jalan yang lurus, menegakkan suatu kehidupan yang di dasarkan atas keimanan kepada Allah dan Risalahnya bagi mengajarkannya mereka dalam menyingkapi sejarah masa yang lalu, kejadian- kejadian kontemporer serta berita- berita masa depan.
Dalam proses penurunan Al- Qur’an tidak langsung sekaligus Allah swt memberikan Al- Qur’an itu menjadi suatu kitab kepada nabi muhammad saw namun secara berangsur- angsur. Sebagaimana dalam perjalanan nabi Muhammad saw dalam mendapatkan ayat Al- Qur’an yang banyak di dalamnya memberikan pelajaran kepada kita tentang mengapa ayat tersebut di turunkan, maka dalam proses aplikasi nilai- nilai yang terkandung di dalamnya sangatlah penting bagi kita sebagai umat manusia untuk mengetahui tujuan Allah Swt menurunkan ayat Al- Qur’an yang menggunakan sebab maupun yang tidak menggunakan sebab.
Maka di dalam makalah ini penulis ingin membahas sedikit mengenai “Ayat yang hukumnya lebih akhir dari turunnya”. Pembahasan ini merupakan bagian dari pembahasan mengenai Asbabun Nuzul.
PEMBAHASAN

A.    Ayat Yang hukumnya lebih akhir dari turunnya
Az-zarkasyi mengemukakan satu macam pembahasan yang berhubungan dengan sebab nuzul yang dinamakan “ penurunan Ayat lebih dahulu daripada hukum”. Contoh yang di berikannya dalam hal ini tidaklah menunjukkan bahwa ayat itu turun mengenai hukum tertentu, kemudian pengamalannya datang sesudahnya. Tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa ayat itu di turunkan dengan lafazd mujmal, yang mengandung arti lebih dari satu kemudian penafsirannya di hubungkan dengan salah satu arti- arti tersebut, sehingga ayat tadi mengacu kepada hukum yang datang kemudian.[1]
 Di dalam al- Burhan di sebutkan” ketahuilah bahwa nuzul atau penurunan sesuatu ayat itu terkadang mendahului hukumnya.
Misalnya firman Allah dalam surah al- A’la: 14 yang berbunyi:
ôs% yxn=øùr& `tB 4ª1ts
       Artinya: sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). 
          Mereka menjadikan ayat tersebut untuk wajibnya zakat fitrah, padahal ayat ini turun di Mekkah atau makkiyah dan zakat fitrah diwajibkan dalam bulan Ramadhan. Pada waktu itu tidak ada “idul fitri dan tidak ada zakat. [2]
Dalam menafsirkan ayat tersebut, baghawi menjawab bahwa nuzul itu boleh saja mendahului hukumnya, seprti firman Allah dalam surah al-Balad: 1-2
Iw ãNÅ¡ø%é& #x»pkÍ5 Ï$s#t7ø9$# .  |MRr&ur B@Ïn #x»pkÍ5 Ï$s#t7ø9$# .
Artinya: Aku bersumpah dengan negeri (Makkah) ini. Sedang engkau (wahai muhammad ) tinggal di negeri ini ( senantiasa di tindas).
Surah  ini makki, sebenarnya Rasulullah benar- benar dapat tinggal dan menguasai Mekkah itu pada saat fath mekkah, sampai- sampai beliau bersabda yang artinya:  dan telah dihalalkan bagiku (untuk meraih kemenangan di mekkah) pada saat siang hari.[3]
Demikian pula ayat yang turun di mekkah, yakni surah al-Qamar: 45
ãPtökߎy ßìôJpgø:$# tbq9uqãƒur tç/$!$# . 
Artinya: golongan itu pasti akan dikalahkan dan akan mundur  ke belakang.
Umar bin Khattab mengatakan:” aku katakan, golongan mana yang akan dikalahkan itu”. Namun ketika terjadi perang badar, dan orang-orang Quraiys telah dikalahkan, aku melihat Rasulullah berkata: golongan itu pasti akan dikalahkan dan akan mundur ke belakang”, sambil menghunus pedang, dan beliau juga membaca surat al-Qamar ayat 45 diatas. Sehingga dapat dipahami bahwa ayat tersebut memang turun untuk perang badar.
Dikemukakan oleh Abi Hati dari Abdullah bin Mas’ud ra sebagai contoh firman Allah :    
ö@è%ur uä!%y` ,ysø9$# t,ydyur ã@ÏÜ»t6ø9$# 4 ¨bÎ) Ÿ@ÏÜ»t7ø9$# tb%x. $]%qèdy .  
Artinya:  dan katakanlah, “kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sungguh yang batil itu pasti lenyap.( surah al-isra’: 81).
Ayat ini telah diturunkan di Mekkah. Maksud perkataan al-Haq disini adalah pedang(peperangan). Ayat ini turun lebih dahulu di bandingkan hukum kewajiban perang, jadi ayat ini turun lebih dahulu, dan baru kemudian diwajibkan berperang bagi kaum Muslimin.
 Dari hadis Ibnu Mas’ud sendiri, ia berkata: ‘ Nabi saw masuk ke Makkah pada hari fath Makkah dan pada saat itu ka’bah dikelilingi 360 berhala, maka rasulullah menusuk berhala-berhala itu dengan batang kayu yang ada ditangannya dan beliau membaca ayat tersebut.[4]
Demikian pula firman Allah swt:
ÓZã_ $¨B šÏ9$uZèd ×PrâôgtB z`ÏiB É>#tômF{$# ÇÊÊÈ  
Artinya: ( Mereka itu) kelompok besar bala tentara yang berada disana yang akan dikalahkan.
Qatadah berkata, “ Allah telah menjanjikan kepada Nabinya ( pada saat dia berada di makkah) bahwa dia akan dapat mengalahkan pasukan dari orang- orang Musyrik maka datang penjelasannya pada pereng badar.” Riwayat ini dikeluarkan oleh ibnu Abi Hatim.[5]
KESIMPULAN
Adapun yang dapat kami simpulkan mengenai ayat yang hukumnya lebih akhir dari turunnya adalah ayat di turunkan allah pada saat itu bisa jadi mempunyai lafadz yang umum karena pada saat itu belum terjadi peristiwa atau penyebab mengapa ayat itu diturunkan.
 Setelah beberapa waktu berlalu barulah diketahui maksud ayat tersebut dan telah ada hukum pada ayat tersebut, sebagaimana ayat yang dibacakan oleh Rasul saw ketika menghunus pedang pada berhala-berhala ketika perang badar terjadi. 

DAFTAR PUSTAKA
Manna Al- Qathan, Mabahis fil “ulumul Qur’an, Terj, Mudzakir, 2004( Bogor: Pustaka litera).
Kahar Mansyhur, Pokok-pokok Ilmu Qur’an,1992(Jakarta: PT Rineka Cipta).
Jalaluddin As- Suyuti, Al- Itqan Fi ulumil Qur’an, Terj, Tim Editor Indiva,2008( surakarta: Indiva Pustaka).



[1] Manna Al- Qathan, Mabahis fil “ulumul Qur’an, Terj, Mudzakir,( Bogor: Pustaka litera,2004) Hal.133-144
[2] Kahar Mansyhur, Pokok-pokok Ilmu Qur’an,(Jakarta: PT Rineka Cipta,1992) Hal.105
[3] Jalaluddin As- Suyuti, Al- Itqan Fi ulumil Qur’an, Terj, Tim Editor Indiva,( surakarta: Indiva Pustaka,2008) Hal. 157-158
[4] Jalaluddin As- sayuti, Al- Itqan...,Hal.158
[5] Jalaluddin As- Sayuti, Al- Itqan...,Hal.158

About Kutaradjablog.spot

Ucapan terimakasih Admin ucapkan kepada para pengunjung yang telah setia berkunjung ke blog ini sampai hari ini. Walaupun tidak semuanya merupakan pengunjung setia ( kebanyakan pendatang baru ) tetap saja Admin merasa bahagia dengan jumlah pageview dan unique visitor yang hadir di blog Ini
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply